Wednesday, November 7, 2012

Tangga kayu

Kayu merupakan salah satu material konstruksi yang paling banyak terdapat di alam dan pertama kali digunakan dalam sejarah umat manusia. Kayu sampai saat ini masih banyak digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan untuk rumah tinggal, gedung, jembatan, bantalan kereta api dan lain – lain. Kayu dipilih sebagai bahan konstruksi selain karena alasan mudah didapat meskipun sekarang harganya relatif mahal. Negara Indonesia merupakan Negara dengan populasi hutan yg banyak di daerah – daerah kepulauannya, karena disetiap daerahnya sangat subur sehingga sangat jelas sekali Indonesia ini sangat kaya dengan hasil alamnya, terutama pada pohon / kayu.


Kayu merupakan suatu bahan yg tak dapat di samakan dengan bahan lainya karena kayu memilik sifat fisis yang berbeda dengan bahan lainya,dengan perkembangan zaman kayu pun dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan lainya yang bermanfaat untuk keperluan manusi, di Indonesia bahan baku kayu sekarang sangat mahal meskipun di Indonesia banyak hutannya.


Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain:


Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70 % berat kayu.


Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28% dari berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.


Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu, seperti : bau, warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena adanya bahan ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan hasil yang lain misalnya: tannin, zat warna, minyak, getah, lemah, malam, dan lain sebagainya.


Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan selulosa terbakar habis. Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari berat kayu.


Tangga



Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain.


Tangga dalam sebuah rumah berfungsi sebagai alat transportasi vertikal atau penghubung antara satu level lantai dengan level lantai lainnya. Sebuah tangga berfungsi menyambungkan area yang lebih rendah pada area yang lebih tinggi, antara lantai dasar dengan lantai atas. Selain itu, tangga juga berfungsi sebagai jalan sirkulasi udara.


Jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya


Tangga dapat bersifat permanen maupun non permanen. Tangga permanen biasanya digunakan untuk menghubungkan:


Dua bidang horisontal pada bangunan


Lantai bangunan yang berbeda



Tangga jenis ini terdiri dari anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tangga dapat berbentuk lurus, huruf "L", huruf "U" , memutar atau merupakan dari kombinasinya.


Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan(riser), lebar injakan/kedalaman (tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan (handrail) dan bidang pengaman (balustrade). Contoh dari penggunaan tangga ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal atau perkantoran, "tangga monyet", dsb. Tangga non permanen biasanya digunakan untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi, dan digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan. Contoh dari tangga jenis ini misalnya tangga lipat.


Sebuah tangga yang ideal selayaknya nyamanan, aman, dan indah. Material tangga yang banyak digunakan adalah kayu. Kayu sering digunakan untuk membuat tangga karena bahan ini mudah didesain dan indah.


Kontruksi Tangga


Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton bertulan dll. Statistik yang dikompilasi oleh Dewan Keamanan Nasional menunjukkan bahwa tangga adalah penyebab jumlah terbesar kecelakaan di rumah, kecelakaan ini dapat dikaitkan dengan berbagai faktor, yang tentu berada di luar kendali mereka yang merancang dan membangun tangga. Namun, ada terlalu banyak kecelakaan akibat kesalahan konstruksi langsung. Tukang kayu dapat memberikan kontribusi berharga terhadap pencegahan kecelakaan jika ia berencana dan melakukan pekerjaannya dengan baik.


Teknik Keselamatan Departemen Biro Jasa Pekerja Nasional Kompensasi telah menyiapkan standar berikut sebagai saran untuk pembangun tangga untuk membantu menghilangkan beberapa penyebab yang bertanggung jawab untuk banyak kecelakaan


Tangga harus bebas dari goncangan keras.


Dimensi bordes harus sama dengan atau lebih besar dari lebar tangga antara pegangan tangan dengan dinding.


Semua aantride dan optride dalam setiap anak tangga harus sama.


Semua tangga harus dilengkapi dengan substansial dan 36 inci pegangan tangan di ketinggian dari pusat dari tapak yang permanen.


Semua pegangan tangan harus memiliki sudut bulat dan permukaan yang halus dan bebas dari serpihan.


Sudut tangga dengan horisontal tidak boleh lebih dari lima puluh derajat dan tidak kurang dari dua puluh derajat.


Anak tangga tidak boleh licin, dan tanpa ada baut, sekrup, atau paku yang menonjol.


Tangga Kayu


Untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan : material kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya.


Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus. Ukuran tebal adalah dari 3 - 4 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Umumnya konstruksi tangga baja memakai anak tangga dari papan kayu utuh tanpa sambungan.


Seperti konstruksi tangga pada umumnya, struktur tangga kayu juga terdiri atas beberapa elemen, yaitu anak tangga vertikal (riser) sebagai pijakan tangga horizontal (tread), ibu tangga yang menjepit anak tangga (string), pegangan tangga (handrail), pagar tangga (baluster), dan kolom utama (newel). Masing-masing elemen akan saling menopang satu sama lain, sehingga secara utuh tangga bisa kuat dalam menjalankan fungsinya. hal lain yang juga harus diperhatikan adalah ukuran kayu. karena ukuran tebal dan lebar kayu sangat memengaruhi kekuatan strukturnya. Untuk anak tangga, Anda dapat menggunakan papan kayu ukuran 3 cm x 20 cm atau 4 cm x 20 cm. Bila kurang dari itu dikhawatirkan anak tangga tidak akan kuat saat menerima beban berat.



Pemasangan Tangga Kayu


Untuk pekerjaan memasang tangga lurus atau tangga yang menggunakan bordes, menggunakan papan dan balok kayu sebagai penyangga dan dikerjakan di lapangan (on site).


Mempersiapkan pekerjaan memasang tangga


Persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja untuk pekerjaan memasang tangga kayu dikenali dan ditaati


Persyaratan pekerjaan diidentifikasi dan gambar- gambar kerja, spesifikasi dan instruksi supervise dipahami


Rancangan tangga dan metode sambungan diidentifikasi berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi


Jenis bahan dan jumlahnya ditentukan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi


Alat-alat yagg dibutuhkan diidentifikasi, diperiksa kondisinya dan dipilih sesuai dengan persyaratan kerja


Tempat kerja disiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan bahaya kecelakaan kerja


Penggunaan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja serta langkah pengamanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.


Mempersiapkan tangga


Tempat dimana tangga akan dibangun diukur dimensi horisontal dan vertikalnya dengan menggunakan alat ukur meteran dan lot, kemudian pastikan bahwa dimensi pada gambar kerja sesuai dengan kondisi lapangan.


Apabila terdapat ketidaksesuaian ukuran antara gambar kerja dengan ukuran di lapangan dikomunikasikan dengan supervisi.


Posisi awal tangga dan ketinggiannya dari lantai ditentukan berdasarkan gambar kerja dan lokasi.


Tanjakan (optrede) dan kemiringan tangga ditentukan sesuai dengan gambar kerja, lokasi, dan persyaratan kenyamanan dan keamanan tangga


Komponen-komponen tangga yaitu anak tangga, ibu tangga dan balok tangga disiapkan sesuai dengan rancangan pada gambar kerja


Merakit tangga


Takikan-takikan untuk dudukan papan anak tangga / papan langkah dan papan vertikal dibuat pada ibu tangga mengikuti pola anak tangga sesuai spesifikasi.


Takikan untuk dudukan kepala tangga dibuat pada ibu tangga sesuai spesifikasi


Takikan untuk dudukan balustrade (langkan/ruji- ruji) dibuat pada ibu tangga sesuai rancangan dan spesifikasi


Anak tangga dan papan vertikal dipasang menumpang pada ibu tangga kemudian dipaku pada kedua sisi ibu tangga


Pada pertemuan bagian sisi bawah anak tangga dan sisi atas papan vertikal dipasang plat penahan menggunakan paku.




Memasang tangga


Balok tangga dipasang pada tempatnya menggunakan alat sambung sesuai dengan gambar konstruksi dan spesifikasi


Jika tangga menggunakan bordes, terlebih dahulu bordes dipasang pada posisi sesuai gambar kerja. Balok bordes berfungsi sebagai balok tangga .


Posisi tangga pada balok tangga dan lantai diberi tanda


Tangga ditempatkan pada balok tangga dan lantai sesuai dengan posisi yang telah diberi tanda


Tangga didirikan dengan bantuan perancah kayu agar stabil


Tangga dan balok tangga disambung dengan menggunakan baut


Sambungan ibu tangga dengan lantai diperkuat dengan angker. Bila perlu pada dasar tangga dipasang pelat baja atau kayu sebagai dudukan tangga.


Kekuatan sambungan-sambungan diperiksa sesuai dengan persyaratan kekuatan sambungan kayu


Tiang dan pegangan tangga dipasang pada ibu tangga sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi


Balustrade (jika ada) dipasang pada tangga sesuai dengan gambar dan spesifikasi


Menyelesaikan pekerjaan memasang tangga


Perancah kayu dibuka dengan menggunakan alat-alat yang sesuai (tang, gegep, linggis, palu)


Sisi-sisi yang tajam dihaluskan dengan alat yang sesuai


Lapisan anti slip dipasang pada anak tangga, jika diperlukan, sesuai dengan spesifikasi


Kekuatan sambungan-sambungan diperiksa sesuai dengan persyaratan kekuatan sambungan kayu


Tangga yang telah terpasang dilapis dengan menggunakan bahan penutup sesuai dengan ketentuan pada gambar dan spesifikasi



Jenis Kayu Untuk Tangga



      Jenis Kayu untuk Komponen Tangga


Papan Pijakan dari kayu jati, kayu merbau, kayu bangkirai.


Hand Rail dari kayu jati, kayu merbau, kayu bangkirai, kayu kamper.



Railing Tangga


Fungsi utama dari railing tangga adalah sebagai penyangga saat naik atau turun tangga, untuk railing balkon, sebagai penahan jatuh dari lantai yang lebih tinggi dari area properti. Namun selain sebagai fungsi utama tersebut dengan sentuhan seni menciptakan beberapa model railing tangga sehingga bagian interior atau eksterior suatu properti semakin indah dipandang.


Kombinasi Tangga


Papan Anak Tangga untuk Tangga dengan Konstruksi Baja


Tangga dengan konstruksi baja mengekspose papan anak tangga dari banyak sisi, dari atas, bawah dan samping. Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus. Ukuran tebal adalah dari 3 - 4 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Umumnya konstruksi tangga baja memakai anak tangga dari papan kayu utuh tanpa sambungan.



Papan Anak Tangga untuk Tangga dengan Konstruksi Cor


Beton Tangga dengan konstruksi cor beton mengekspose papan anak tangga hanya dari satu sisi saja. Fungsinya hanya membungkus beton supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua atau hanya bagian atas (bagian pijakan / steps) saja. Adapun ukuran tebal papan kayu adalah dari 1.5 - 2.5 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Tangga dengan konstruksi cor beton ini dapat memakai papan kayu baik dari papan kayu utuh maupun papan kayu sambungan.



PERHITUNGAN MEMBUAT KONTRUKSI TANGGA



Menghitung Kontruksi Tangga


Konstruksi tangga adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai alat penghubung dari tingkatan-tingkatan lantai bangunan. Konstruksi tangga dapat dibuat dari bahan-bahan kayu; pasangan batu (batu kali atau batu merah); beton (bertulang atau tidak bertulang); besi atau baja.


1. Ibu tangga (string), termasuk konstruksi utama tangga yang "memegang" anak tangga dan dapat merupakan bagian yang terpisah ataupun menyatu dengan konstruksi bangunan.


2. Anak tangga ( riser/vertikal, tread/horisontal), merupakan bagian tempat kaki berpijak.


3. Pegangan tangga (railing), sering disebut juga handrail, bagian ini berfungsi sebagai tumpuan tangan sewaktu kita menggunakan tangga.


4. Pagar tangga (baluster), bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan railing dan juga berfungsi sebagai pagar pengaman.


5. Bordes, merupakan tempat beristirahat sewaktu menaiki tangga, biasanya berupa plat datar.


Konstruksi tangga harus memenuhi dua syarat; yaitu mudah dilihat dan mudah dipergunakan.


Pertama, mudah dilihat terutama berhubungan dengan dengan perletakan dalam suatu bangunan, dimaksudkan agar tangga mudah dilihat orang. Syarat ini penting sekali terutama untuk bangunan - bangunan umum, sedang untuk bangunan rumah tidak begitu perlu karena yang menggunakan tangga adalah orang-orang tertentu yaitu dari kalangan keluarga sendiri. Kedua adalah mudah dipergunakan terutama berhubungan dengan kemiringan tangga. Makin datar dari suatu tangga makin mudah dipergunakan sedangkan makin curam makin sulit dipergunakan. Penentuan kemiringan tangga atau sudut kemiringan tangga pada umumnya tergantung untuk keperluan apa tangga tersebut dibuat. Sebagai pedoman dapat diambil ketentuan sebagai mana uraian dibawah ini.


Kemiringan Tangga


Untuk tangga mobil masuk garasi dapat diambil sudut kemiringan maksimum 12 ½ derajat atau 1:8.


Untuk tangga luar (di luar bangunan) dapat diambil sudut kemiringan 20 derajat atau 1 : 5.


Untuk tangga rumahan dan bangunan umum agar mudah dipergunakan dapat diambil sudut kemiringan 30 derajat atau 35 derajat.


Tangga untuk "basement" dan loteng dapat diambil dengan sudut kemiringan 45 derajat.


Tangga untuk menara, misalnya menara air, menara listrik dapat diambil lebih curam, misalnya 75 derajat - 90 derajat.


Pada bangunan besar seperti gedung-gedung kantor yang besar yang pada umumnya mempunyai pegawai banyak, perlu dibangun dengan lebar sesuai perkiraan jumlah karyawan Juga tangga untuk gudang dan ruangan di bawah tanah (basement). Pada umumnya tanggatangga ini diletakkan dalam ruangan tersendiri yang disebut ruang tangga. Ruang tangga ini harus mendapatkan penerangan yang cukup, untuk itu sebaiknya ditempatkan pada bagian ruang yang berhubungan langsung dengan ruang luar dan diberi jendela dari kaca sehingga sinar dari luar dapat langsung memberi penerangan dalam ruang tangga.


Untuk bangunan yang terdiri dari beberapa lantai (bangunan bertingkat) agar mudah pelaksanaan dari segi konstruksi, sebaiknya tangga-tangga diletakkan dalam ruangan-ruangan yang satu di atas yang lain dalam arah satu garis tegak dari bawah ke atas. Selain menggunakan tangga, untuk keperluan menghubungkan antar lantai tangga juga bisa digunakan untuk menghubungkan antar ruang jika terjadi perbedaan level ketinggian lantai. Fungsi tangga dapat digantikan oleh Lift. Lift bekerja secara mekanis dan elektris (memakai mesin dan listrik). Penggunaan lift relatif mahal, baik harga lift dan biaya pemasangannya maupun biaya pemeliharaannya, maka pada umumnya hanya digunakan untuk bangunan bangunan publik yang minimal bertingkat tiga atau empat lantai. Walaupun telah menggunakan lift, pembuatan tangga masih tetap diperlukan dengan maksud, untuk keadaan darurat dan sebagai alternatif akses jika lift dalam perawatan atau sedang rusak.


Jenis Tangga


Konstruksi tangga dibagi menjadi empat jenis pokok yaitu :


Tangga lurus,


Tangga miring,


Tangga berporos


Tangga lengkung


Pada umumnya perencanaan suatu tangga selain tergantung pada jenis bangunan seperti rumah atau bangunan umum, juga tergantung pada ruangan-ruangan yang akan diberi tangga dan luas ruangan yang tersedia untuk tangga.


Untuk bangunan - bangunan umum yang biasanya tersedia ruangan yang cukup luas, sedapat mungkin digunakan tangga lurus dengan atau tanpa bordes. Keuntungan dari tangga lurus adalah selain mudah dalam pelaksanaan pembuatannya juga mudah dipergunakan atau dilalui dan ekonomis. Untuk tangga rumah tidak perlu menggunakan tangga lurus, tetapi tergantung pada luas ruangan yang tersedia dan yang ekonomis walaupun agak sukar dalam pelaksanaan pembangunannya, misalnya dibuat konstruksi 2/4 atau ¾ putaran.


Perletakan dan Ukuran Tangga


Berdasarkan letak tangga dalam suatu ruangan dapat dibedakan tangga terbuka (open stairs) dan tangga tertutup (closed stairs). Tangga terbuka adalah tangga yang terbuka untuk suatu ruangan atau hall pada suatu sisi (kadang- kadang terbuka pada kedua sisinya). Tangga tertutup adalah tangga yang tertutup pada kedua sisinya oleh dinding penyekat atau tembok.


Mengingat bangunan konstruksi tangga pada suatu bangunan gedung selain tergantung dari jenis bangunan juga tergantung pada macam ruangan yang dihubungkan oleh tangga tersebut dari tingkatan yang berlainan, maka perlu ada ketentuan ukuran lebar tangga dan bagian-bagian tangga.



Ukuran Tangga


Lebar tangga untuk perumahan biasanya diambil 90 cm (80-100 cm). Sedang lebar tangga untuk bangunan umum pada dasarnya tergantung pada berapa/jumlah orang yang secara bersama-sama dapat menggunakan tangga tersebut yaitu :


1. untuk 1 orang = 110 cm


2. untuk 2 orang = 130 cm


3. untuk 3 orang = 190 cm


Untuk ruangan yang kurang atau tidak banyak dilalui orang dapat diambil ukuran lebar tangga antara 60 - 70 cm, misalnya untuk loteng = 70 cm dan untuk gudang atau ruangan di bawah tanah = 60 cm.


Perhitungan Tangga


Jarak antara bidang-bidang atas bidang injakan yang satu dengan yang lain disebut "optrade", jarak tegak "rise" (O). Sedangkan jarak antara bidang-bidang muka bidang sandungan yang satu dengan yang lain disebut "antrade", jarak datar "run" (A).Hubungan antara "Optrade" dan "Antrade" ditetapkan dalam bentuk rumus (2 x O) + A = 61 – 65


Keterangan dari rumus di atas adalah bahwa satu langkah orang berkisar antara 61-65 cm, untuk ukuran Indonesia dapat diambil 61 cm. Untuk mengangkat kaki diperlukan kekuatan dua kali dari pada memajukan kaki. Mengenai besar sudut kemiringan tangga dilambangkan (? ). Jika diambil sudut kemiringan (?) = 35 derajat = 0,7.


Jadi : Tg (? ) = O/A = 0,7 atau O = 0,7 A. bila disubtitusikan dalam rumus didapat :


(2 x O) + A = 61 -65


(2 x 0,7 A) + A = 61-65


2,4 A = 61-65


A = (61 -65) : 2,4


Maka besar A dihitung dengan pembulatan.


Perencanaan Tangga


Ada beberapa elemen yang perlu anda perhatikan sebelum anda merencanakan membuat tangga yaitu :


Jumlah atau berat beban yang dipikul.


Jenis tangga berdasarkan fungsi .


Jenis material yang akan digunakan.


Beban tangga dapat dihitung dari dua hal yaitu beban mati dan beban hidup. Beban mati yaitu berat dari material tangga dan finishingnya (beban konstruksi). Beban hidup yaitu beban yang dihitung dari semua yang akan melewati tangga. Adapun syarat beban yang ideal untuk tangga adalah 300 kg/m2 (meliputi beban konstruksi dan beban orang).


Penempatan Tangga menurut fengsui


Tangga bisa dipandang sebagai sumber energi negative yang dapat menganggu kelancaran hidup penghuni baik dari segi keuangan atau kesehatan. Ini karena tangga merupakan sebuah lubang besar di dalam bangunan. Dengan bentuk dan stukturnya yang menggantung, tangga ini memiliki efek negative, begitu juga dengan balok, kolom atau tiang, jika diletakkan pada posisi yang salah. Walaupun setiap permasalahan Feng Shui Tangga ada jalan keluar dan solusinya, namun masalah tangga agak sulit untuk dicari pemecahannya karena menyangkut struktur. Karena itu langkah yang bijak adalah dengan mencari tata letak dan disain tangga dari awal dengan memperhatikan tiga aspek dibawah ini.


Arah tangga.


Sama dengan arah pintu rumah utama, maka tangga yang benar juga harus menjadi pemberi energi bagi chi yang baik. Tapi permasalahan akan muncul karena dengan demikian jadi paralel dengan arah pintu utama. Untuk menghindarkan hal ini, maka arah tangga yang benar adalah alternatif arah terbaik yang kedua. Menurut teori Xuan Kong, untuk tahun 2004 – 2023 misalnya, jika tidak bisa memilih bintang 8, pilihlah bintang 6. Arah tangga juga dihindarkan sejajar dengan pintu toilet, kamar tidur atau dengan ruang belajar karena hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan sipenghuni, namun bersifat relative terhadap karakteristik orang dan letak ruang. Misalnya orang dgn Kan Gua, letak tempat tidur di Utara dengan arah tangga tepat mengarah ke pintu kamar tidurnya akan berpotensi mengidap penyakit ginjal.


Lokasi.


Bicara mengenai lokasi tangga sebenarnya sangatlah kompleks karena adanya kontradiktif teoritis dari beberapa teori Feng Shui Rumah Tinggal. Ada teori yang melihat suatu “ruang” cocok untuk perletakan tangga, namun terori lain justru menganggap ruang yang sama kurang sesuai untuk dibangunnya sebuah tangga. Misalnya secara Ba Zhai suatu lokasi cocok untuk dibuatkan tangga, namum kalau dilihat dari diagram distribusi Chi menurut teori Xuan Kong menjadi negatif karena setiap kali memakai tangga tersebut akan mengaktifkan energi negatif. Jika hal ini yang dihadapi, maka pengalaman praktek Master Feng Shui yg akan menentukan teori yang paling efektif dan cocok untuk desain rumah tersebut. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah lokasi tangga relatif untuk pintu utama atau bagian muka bangunan. Tangga yang terlalu dekat dgn pintu utama menyiratkan kehilangan rezeki atau persoalan hukum, apalagi jika tangga segaris dengan pintu utama. Tapi jika ruang antara tangga dan pintu utama atau bagian muka bangunan cukup luas, maka problem demikian masih bisa diatasi karena Chi masih dapat masuk ke dalam rumah.


Bentuk dan jumlah anak tangga.


Tak ada rumus khusus mengenai bentuk tangga yang benar, tapi secara prinsip, desain tangga yang “smooth” akan memungkinkan Chi bergerak bebas hingga bisa terdistribusi secara benar ke bagian bawah atau atas. Dengan teori ini maka tangga spiral memiliki efek yang negatif karena aliran Chi akan cenderung kencang. Jumlah anak tangga paling baik adalah ganjil dengan jumlah 1, 11, 17, 21. Tapi jika ini tidak memungkinkan maka alternative lainnya adalah 2, 6, 12, 16, 22. Terutama untuk bangunan komersial jumlah anak tangga pada bagian lobby memerlukan kecermatan, karena jumlah anak tangga interdependen dengan jumlah daun pintu serta bentuk pagar. Artinya, tiga element disain ini akan menjadi satu. Kombinasi yang cocok akan menciptakan energi positif yang mengundang rezeki serta kerukunan sebuah rumah tangga. Kombinasi yang tidak cocok akan menjadi masalah karena ini membuka kotak pendora. Kesialan akan datang dengan cepat dan segala permasalahan datang silih berganti. Meskipun penghasilan si penghuni ternyata melimpah, namun tidak akan bertahan lama. Meskipun tidak menderita sakit, si penghuni aka merasa tidak betah dan tidak nyaman. (Transaksi Properti)


KESIMPULAN


Kayu adalah bahan yang sangat Terkenal Dari jaman dulu Untuk membuat suatu kontruksi bangunan ,  selain mudah didapatkan  Kayu  juga Sangat baik dalam pemasangannya maupun kuat gesernya.


Kini tangga kayu sudah di modif dengan sedemikian bagus dan mempunyai nilai estetika tersendiri, semakin bagusnya tangga akan membuat desain rumah itu sendiri semakin indah.




1 comment:

  1. How long is casino night & day job near me?
    Casino Night jobs are located 사다리사이트 near Casino Night and Hotel. 야구분석 The Night Club 오산 휴게텔 Hotel is located near Casino Night and Hotel in 카 심바 the suburbs. 토토 사이트 추천 Casino Night is

    ReplyDelete